Gejalanya Cenderung Lebih Ringan, Kenapa Varian Omicron Bisa Akibatkan Kematian?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus Covid-19 yang diakibatkan varian Omicron di Indonesia tercatat mencapai 1.998 pasien per 27 Januari 2022. Angka tersebut telah dikonfirmasi Kementerian Kesehatan.
Menurut Menkes, Budi Gunadi Sadikin, dari total kasus yang tercatat, sudah terdapat 3 pasien yang meninggal dunia akibat terinfeksi varian Omicron .
Sering disebutkan bahwa Omicron kemampuan menginfeksi atau menyebarnya jauh lebih cepat ketimbang varian Delta.
Baca juga: Konsumsi Kuning Telur Picu Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta? Ini Penjelasannya
Akan tetapi, tingkap keparahan ataupun gejala yang ditimbulkan pada pasien yang terinfeksi dikatakan jauh lebih ringan dibandingkan varian Delta.
Kendati gejalanya cenderung ringan, namun kenapa varian Omicron masih dapat menyebabkan kematian?
Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Addai, melalui unggahan video singkat di akun Instagram pribadinya @dr.fajriaddai, Sabtu (29/01/2022), memaparkan bahwa pelajaran penting yang bisa diambil masyarakat adalah tidak boleh meremehkan varian Omicron meski memiliki gejala yang relatif ringan.
"Bayangkan kalau kita lepas begitu saja varian Omicron dan menyebar. Ya, kalau memang terinfeksi Omicron, kalau misalkan terinfeksi Delta? Kan bisa menyebabkan meninggal dunia juga," ungkapnya.
Lebih lanjut, dr. Fajri menuturkan, ada beberapa populasi yang memang harus dilindungi karena rentan mengalami keparahan akibat infeksi varian Omicron.
Populasi tersebut adalah orang yang memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid. Selain itu, usia juga berpengaruh, artinya semakin lanjut usia maka risiko keparahannya juga semakin tinggi.
"Artinya potensi untuk terjadi kematian, mungkin saja pada pasien Omicron. Intinya Covid-19 bisa membuat orang meninggal," kata dia.
Baca juga: Makan Telur Dapat Membantu Pulih dari Covid-19 Lebih Cepat
"Walaupun mungkin angkanya kecil, tapi risiko tetap ada. Siapa yang bisa membuat risiko terhadap keluarga kita. Di Amerika Serikat sebanyak 3.700 orang meninggal per hari," sambungnya.
Lihat Juga: Covid-19 Kembali Serang Singapura, Ini Langkah Kemenkes untuk Halau Penyebarannya di Indonesia
Menurut Menkes, Budi Gunadi Sadikin, dari total kasus yang tercatat, sudah terdapat 3 pasien yang meninggal dunia akibat terinfeksi varian Omicron .
Sering disebutkan bahwa Omicron kemampuan menginfeksi atau menyebarnya jauh lebih cepat ketimbang varian Delta.
Baca juga: Konsumsi Kuning Telur Picu Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta? Ini Penjelasannya
Akan tetapi, tingkap keparahan ataupun gejala yang ditimbulkan pada pasien yang terinfeksi dikatakan jauh lebih ringan dibandingkan varian Delta.
Kendati gejalanya cenderung ringan, namun kenapa varian Omicron masih dapat menyebabkan kematian?
Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Addai, melalui unggahan video singkat di akun Instagram pribadinya @dr.fajriaddai, Sabtu (29/01/2022), memaparkan bahwa pelajaran penting yang bisa diambil masyarakat adalah tidak boleh meremehkan varian Omicron meski memiliki gejala yang relatif ringan.
"Bayangkan kalau kita lepas begitu saja varian Omicron dan menyebar. Ya, kalau memang terinfeksi Omicron, kalau misalkan terinfeksi Delta? Kan bisa menyebabkan meninggal dunia juga," ungkapnya.
Lebih lanjut, dr. Fajri menuturkan, ada beberapa populasi yang memang harus dilindungi karena rentan mengalami keparahan akibat infeksi varian Omicron.
Populasi tersebut adalah orang yang memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid. Selain itu, usia juga berpengaruh, artinya semakin lanjut usia maka risiko keparahannya juga semakin tinggi.
"Artinya potensi untuk terjadi kematian, mungkin saja pada pasien Omicron. Intinya Covid-19 bisa membuat orang meninggal," kata dia.
Baca juga: Makan Telur Dapat Membantu Pulih dari Covid-19 Lebih Cepat
"Walaupun mungkin angkanya kecil, tapi risiko tetap ada. Siapa yang bisa membuat risiko terhadap keluarga kita. Di Amerika Serikat sebanyak 3.700 orang meninggal per hari," sambungnya.
Lihat Juga: Covid-19 Kembali Serang Singapura, Ini Langkah Kemenkes untuk Halau Penyebarannya di Indonesia
(nug)